Berita
Berita
Walking Tour Kebangsaan: Perjuangan dan Teladan Sang Bapak Pembangunan
Pada 28 Juni 2025, Museum Kepresidenan RI Balai Kirti bekerjasama dengan Bogor Historical Walk menyelenggarakan walking tour bertema Perjuangan dan Teladan Sang Bapak Pembangunan. Perjalanan Walking Tour kali ini diawali di Markas Besar Kostrad di Gambir, dan diakhiri di rumah kediaman Presiden Soeharto di Cendana. Program Walking Tour ini merupakan seri pertama yang dilakukan di luar Kota Bogor, yang menceritakan rekam jejak presiden dari mulai karir profesi hingga sisi humanisnya di dalam keluarga.

Peserta walking tour berasal dari pelbagai daerah, seperti Yogyakarta, Bandung, Bogor, Depok, Jakarta, hingga Tangerang. Di awal rute, peserta diajak berkeliling ke dalam Museum Dharma Bhakti Kostrad, di sini peserta diajak melihat ruangan Presiden Soeharto sewaktu menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Diruang kedua, peserta diajak melihat diorama peran Kostrad menjaga NKRI, mulai dari operasi pembebasan Irian Barat, Penyelamatan korban G 30/S, hingga menjadi relawan dalam tragedi bencana di Aceh. Di dalam Museum juga terdapat ruang data yang berisi dokumentasi prestasi prajurit, dan ruang serambi pahlawan yang mengukir nama prajurit yang gugur. Pada kesempatan kali ini peserta juga diajak untuk berkeliling ke Gedung Kostrad, hingga ke lantai 2 ruang Panglima Kostrad.

Setelah mengunjungi Kostrad peserta menuju kediaman Presiden Soeharto di Cendana. Di kediaman Presiden Soeharto di Cendana, peserta disambut oleh pihak keluarga, yakni Mayjen TNI (Purn) Tantri Bali Lamo, Mayjen TNI (Purn) Maliki Mift (Mantan Ajudan Presiden Soeharto), Danti Indriastuti Purnamasari (Cucu Presiden Soeharto), dan Gendis Hatmanti (Cucu Presiden Soeharto). Pada kesempatan kali ini, Mayjen (Purn) Maliki bercerita tentang kisah rumah yang ditempati oleh Presiden Soeharto. Dari kisah yang diceritakan ada beberapa pesan, “Pertama Pak Harto tidak perna menunda-nunda pekerjaan, dan kedua beliau disiplin dalam mengatur waktu” tuturnya. Cerita lain juga disampaikan oleh Danti Indriastuti Purnamasari (Cucu Presiden Soeharto), “di rumah Cendana terdapat sebuah tradisi wajib, bagi anak dan cucu untuk kumpul dan makan malam bersama setiap akhir pekan, semua cucu bahkan diharuskan untuk menginap di rumah Cendana” ucapnya. Bahkan menurut Gendis Hatmanti (Cucu Presiden Soeharto), “makan malam bersama ini yang masakannya dibuat oleh Ibu Tien sendiri”.

Dengan kebiasaan kumpul keluarga menjadi salah satu cara Presiden Soeharto menjaga silaturahmi keluarga ditengah kesibukannya sebagai Presiden. Setelah peserta mendapat penjelasan tentang kehidupan Presiden Soeharto, peserta diajak berkeliling melihat ruangan tempat Presiden Soeharto dan Ibu Tien menerima tamu negara, ruangan ini hingga sekarang posisi maupun bangunannya masih sama seperti dulu.

Jangan lewatkan kesempatan untuk menapaki jejak sejarah para pemimpin bangsa dengan cara berbeda. Untuk informasi lebih lanjut tentang Walking Tour Kebangsaan dan program publik lainnya dari Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, kunjungi akun resmi kami di instagram @balaikirti.
Berita
Tur Kebangsaan: Buitenzorg En Omstreken
Bogor-Dalam rangka mendukung kegiatan Peluncuran dan Pameran Buitenzorg dalam Sekeping Kartu Pos, Unit Museum Kepresidenan RI Balai Kirti pada tanggal 16 Maret 2025 menyelenggarakan kegiatan Tour Kebangsaan dengan tema Buitenzorg En Omstreken. Rute Tur Kebangsaan kali ini menelusuri tempat-tempat yang menjadi saksi sejarah keberadaan Kota Bogor. Titik kumpul kegiatan Tur Kebangsaan di mulai dari Stasiun Bogor. Dahulu Stasiun Bogor merupakan terminal pemberhentian untuk jalur kereta api Batavia-Buitenzorg (sekarang Jakarta-Bogor). Pada tahun 1881 Stasiun Bogor dibangun untuk menampung jumlah penumpang yang terus bertambah. Stasiun dibangun oleh perusahaan kereta api Belanda Staats Spoorwegen (SS). Saat ini, Stasiun Bogor telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya berdasarkan SK Menteri Kebudayaan dan Pariwisata tanggal 26 Maret 2007.

Rute kedua tur ini, menelusuri kediaman Rumah Arsitek F. Silaban. F. Silaban merupakan seorang arsitek Indonesia yang cukup dekat dengan Presiden Sukarno. Karya monumental masih ada hingga saat ini, mulai dari Masjid Istiqlal, Gelora Bung Karno, Monumen Nasional (Monas), Gedung BNI 46, Kantor Pusat Bank Indonesia, dan beberapa bangunan lainnya. Peserta tur disambut oleh Panogu Silaban (putra F. Silaban), kemudian diajak berkeliling menyusuri kamar demi kamar, hingga ke ruang kerja F. Silaban. Pada kesempatan kali ini, “keluarga mengucapkan terima kasih, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi masyarakat terutama komunitas-komunitas yang peduli, dan yang harus disyukuri adalah Papi (F. Silaban) masih diingat, dikenang oleh masyarakat” tuturnya.

Rute ketiga, peserta diajak menjelajah Hotel Salak The Heritage. Hotel Salak The Heritage adalah situs hotel tertua di Kota Bogor yang menjadi saksi perjalanan Kota Bogor dari zaman penjajahan Belanda, Jepang, Orde Lama, Orde Baru, hingga Reformasi. Pelbagai kegiatan penting pernah dilakukan di hotel ini, mulai dari pertemuan persiapan Konferensi Asia Afrika pada 1955 hingga sebagai tempat peristirahatan rombongan Presiden Amerika Serikat George W Bush pada saat kunjungan di Bogor pada 2006. Titik terakhir dari rute tur bermuara di Museum Kepresidenan RI Balai Kirti.

Di Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, peserta dijamu dengan menu berbuka puasa ala kuliner kesukaan Presiden, mulai dari Kue Klepon, Roti Tan Ek Tjoan, Es Sangsaka, Sate Rebing, Tahu Bacem, Tempe Bacem, dan Sayur Asem. Setelah berbuka, peserta diajak berkeliling mengunjungi pameran Buitenzorg dalam Sekeping Kartu Pos.
Jangan lewatkan kesempatan untuk menapaki jejak sejarah para pemimpin bangsa dengan cara berbeda. Untuk informasi lebih lanjut tentang Walking Tour Kebangsaan dan program publik lainnya dari Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, kunjungi akun resmi kami di instagram @balaikirti.
Berita
JELAJAH CITA RASA PEMIMPIN BANGSA
BOGOR-Museum Kepresiden RI Balai Kirti berkolaborasi dengan Bogor Historical Walk (BHW) Kembali menggadakan Walking Tour Kebangsaan dengan tema Cita Rasa Para Pemimpin Bangsa, Sabtu (08/02) pekan lalu. Titik kumpul peserta diawali di area komplek Suryakencana, Kota Bogor. Pada rute pertama Walking Tour kali ini, 24 peserta pencinta sejarah dan budaya diajak berjelajah ke Gedung lama Toko Roti Legendaris Tan Ek Tjoan di Komplek Suryakencana. Toko roti ini berdiri diawali dari sulitnya bangsawan Belanda mencari roti, sehingga pada tahun 1920 Phoa Kie Nio membuat toko roti rumahan yang diberi nama Tan Ek Tjoan sebagai merek dagangnya. Roti Tan Ek Tjoan merupakan roti legendaris dari Bogor yang perna disantap oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta dalam perjalanannya dari Jakarta ke Megamendung.
Rute kedua Walking Tour, peserta melanjutkan perjalanannya menjelajah ke pabrik dan toko Kopi legendaris Tjap Teko. Kopi Tjap Teko berdiri sejak 1960, saat ini toko kopi ini masih konsisten menjual kopi tubruk. Kemasan Kopi Tjap Teko yang unik menggunakan kertas klasik berwarna coklat seolah-olah menjadi daya tarik minat masyarakat untuk membeli kopi sebagai oleh-oleh. Kopi Tjap Teko tidak memiliki cabang dan hanya ada satu di Kota Bogor. Kebiasaan ngopi tidak hanya dilakukan oleh masyarakat biasa, melainkan juga para Presiden Republik Indonesia. Seperti Presiden Sukarno, ketika berada di Bogor Ia sangat menyukai Kopi Liong.
Rute ketiga, peserta diajak berkeling ke Algemene Secretarie (Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kearsipan – ANRI). Pada kesempatan kali ini, peserta diajak berkeliling dan bercerita menelusuri setiap ruang yang ada di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kearsipan. Rute terakhir dari Walking Tour adalah Museum Kepresidenan RI Balai Kirti. Di rute terakhir ini, para peserta dipamerkan makanan tradisional yang disukai oleh para presiden, mulai dari Tahu Tempe Bacem, Arem-arem, Kue Barongko, Kue Pelite, Kue Perawan Kenes, Rebusan Ubi dan Pisang, Wedang Semlo, hingga kecap Sie Wie Bo. Makanan ini tidak hanya dipamerkan, peserta juga dapat mencicipi makanan, sambil mendengarkan cerita unik dari Endang Sumitra (Purn) Istana Kepresidenan Bogor tentang sisi lain makanan kesukaan dan kebiasaan presiden selama berada di Istana Kepresidenan.
Sejak era kakeknya hingga menjadi staff di Istana Bogor, Ia sudah deket dengan 6 Presiden, mulai dari Presiden Soeharto sampai dengan Presiden Joko Widodo. Pekerjaannya sebagai Staff Rumah Tangga di Istana Kepresidenan selama ± 36 tahun membuatnya sebagai orang yang sangat beruntung, sebab pekerjaannya selalu dekat dengan presiden, mulai dari menyiapkan semua kebutuhan presiden, seperti makan, hingga kebutuhan lainnya. Banyak cerita seru dan lucu yang diceritakan Endang Sumitra, mulai dari Mie Instan kesukaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, saat Presiden Megawati ingin Rujak Bebek, hingga tempe dan tahu goreng hangat yang disajikan dengan sambal bawang putih.
Jangan lewatkan kesempatan untuk menapaki jejak sejarah para pemimpin bangsa dengan cara berbeda. Untuk informasi lebih lanjut tentang Walking Tour Kebangsaan dan program publik lainnya dari Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, kunjungi akun resmi kami di instagram @balaikirti.
Untuk Informasi lebih lanjut hubungi:
Tim Komunikasi dan Kerjasama
Unit Museum Kepresidenan RI Balai Kirti
0812-1151-1722
Berita
Hadir di Kota Makassar, Museum Kepresidenan RI Balai Kirti Hadirkan Pameran Pakkamase Melalui Program Museum Keliling di Benteng Rotterdam
Makassar, 18 Oktober 2024 – Dalam upaya mengembangkan wawasan dan memperluas akses publik terhadap sejarah kepemimpinan nasional, Museum Kepresidenan RI Balai Kirti menyelenggarakan agenda Museum Keliling di Benteng Rotterdam yang terletak di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Mengusung tema “Pakkamase” yang memperkenalkan cerita dan sisi humanis dari para pemimpin bangsa. Kegiatan ini akan menghadirkan berbagai kegiatan yang menarik seperti pameran, wicara publik, lokakarya, susur kota dan tur museum, pemutaran film tentang tokoh bangsa, hingga kegiatan seni dan budaya dalam panggung senja dan malam bersama komunitas. Kegiatan Museum Keliling di Benteng Rotterdam akan berlangsung hingga tanggal 31 Oktober 2024.
Agenda Museum Keliling dari Museum Kepresidenan RI Balai Kirti di Kota Makassar bukan pertama dilaksanakan, sebelumnya kegiatan Museum Keliling ini telah dilaksanakan di Kota Bogor pada 14 September lalu. Adapun pemilihan Kota Makassar sebagai lokasi pelaksanaan Museum Keliling karena Kota Makassar merupakan tempat kelahiran tokoh nasional seperti Presiden B.J. Habibie dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, selain itu Kota Makassar juga merupakan sentral dari wajah Indonesia Timur, sehingga dengan kegiatan yang dilaksanakan dapat memberikan kesan tersendiri bagi museum untuk mengoptimalisasikan programnya dalam menginformasikan dan mengenalkan museum secara luas ke masyarakat.
Plt. Kepala Indonesian Heritage Agency, Ahmad Mahendra menyampaikan bahwa “Kegiatan ini akan dilaksanakan di salah satu cagar budaya nasional yang memiliki nilai sejarah yang penting di Kota Makassar, yaitu Benteng Rotterdam, hal ini sejalan dengan semangat reimajinasi museum yang diusung oleh IHA dengan mendorong kolaborasi strategis antar museum dan juga cagar budaya untuk menghadirkan program yang menarik, interaktif, dan relevan dengan perkembangan zaman, hal tersebut sejalan dengan pilar reprogramming yang dijalankan oleh IHA dan juga seluruh unit Museum dan Cagar Budaya yang kami kelola. Kami berharap melalui kegiatan ini dapat mengkolaborasikan bagaimana koleksi sejarah di museum dengan nilai historis dari cagar budaya dan mendorong adanya daya tarik bagi masyarakat untuk hadir dalam kegiatan ini.”
Salah satu program unggulan yang dihadirkan dalam Museum Keliling adalah Pameran Temporer “Pakkamase”, yang memamerkan memorabilia, arsip foto, serta benda-benda yang menggambarkan kecintaan para Presiden terhadap keluarga dan rakyat. Pameran ini menawarkan perspektif baru tentang kepemimpinan yang lebih dekat dan personal, yang diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam kepada masyarakat. Selain pameran, Wicara Publik juga akan digelar untuk mendiskusikan peran keluarga dalam memotivasi para pemimpin bangsa, serta bagaimana Presiden berinteraksi dengan rakyatnya. Sebagai upaya mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif, Museum Kepresidenan RI Balai Kirti juga menghadirkan Lokakarya dalam berbagai topik seperti crafting, penulisan, dan pembuatan konten video. Lokakarya ini diharapkan bisa menumbuhkan kreativitas generasi muda sekaligus menjadi sarana bagi mereka untuk belajar dan mempromosikan sejarah bangsa melalui karya-karya yang dihasilkan.
Salah satu kegiatan yang menarik lainnya adalah kegiatan Susur Kota, tur bersejarah yang mengajak peserta menjelajahi lokasi-lokasi penting di Makassar yang terkait dengan perjuangan bangsa, seperti perjalanan napak tilas Presiden Sukarno dan Presiden Soeharto dalam usaha pembebasan Irian Barat di Monumen Mandala, berlanjut ke Jalan Cendrawasih yang menceritakan sejarah Presiden Soekarno, hingga berakhir di Benteng Rotterdam.
Linda Siagian, Penanggung Jawab Unit Museum Kepresidenan RI Balai Kirti mengungkapkan “Kami ingin koleksi dari Unit Museum Kepresidenan RI Balai Kirti tentang sejarah tokoh bangsa khususnya para pemimpin Indonesia dapat sampai ke berbagai penjuru Indonesia, melalui informasi di media sosial, maupun program museum keliling seperti ini yang membawa langsung koleksi ke berbagai daerah di Indonesia. Kami tentunya berharap kegiatan ini akan terus berjalan sehingga kami dapat membawa dan memperkenalkan koleksi museum ke berbagai kota dan ruang publik yang dapat dinikmati oleh semua masyarakat.” Berbagai kegiatan seni dan budaya juga akan hadir dalam Panggung Senja dan Panggung Malam, menampilkan seni tradisional dan modern dari komunitas lokal, hingga penayangan film inspirasi tokoh bangsa. Dengan konsep yang inovatif dan inklusif, Museum Keliling Koleksi Kepresidenan: Pakkamase ini diharapkan dapat mendekatkan museum kepada masyarakat luas, khususnya di wilayah Indonesia. Kegiatan Museum Keliling Koleksi Kepresidenan di Kota Makassar ini terbuka untuk umum dan tanpa dipungut biaya. Untuk informasi lebih lanjut tentang Kegiatan Museum Keliling dan program publik lainnya dari Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, kunjungi akun Instagram
kami di @balaikirti.
***
Berita
Balai Kirti Menyapa Taman Ekspresi Sempur Kota Bogor
Bogor, Sesuai dengan misi dari Museum dan Cagar Budaya yaitu “Mengedepankan transformasi pengembangan wawasan melalui praktek edukasi yang inovatif dan pembangunan komunitas”. Dalam rangka mensosialisasikan Koleksi Kepresidenan, Unit Museum Kepresidenan RI Balai Kirti pada tanggal 14 September 2024 melaksanakan program Balai Kirti Menyapa di Taman Ekspresi Sempur, Kota Bogor. Kegiatan ini bekerjasama dengan Karang Taruna Kelurahan Sempur dan Bogor Historical Walk (BHW).
Agenda kegiatan Balai Kirti Menyapa di Taman Ekspresi Sempur, meliputi Senam Bersama, Pameran Mini, Hiburan, Permainan Tradisional, serta Walking Tour Kebangsaan yang mengajak peserta menelusuri jejak-jejak sejarah penting di Kota Bogor. Zamrud Setya Negara, Ketua Tim Museum dan Galeri Indonesian Heritage Agency, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari upaya reimajinasi museum yang diusung oleh IHA, khususnya dalam pilar reprogramming. “Kami ingin museum bisa dinikmati oleh semua kalangan, tidak hanya di ruang pamer yang terbatas, tetapi juga di ruang-ruang publik. Dengan menghadirkan koleksi sejarah di tengah masyarakat, kami berharap semakin banyak generasi muda yang tertarik untuk belajar tentang kepemimpinan bangsa Indonesia.”
Dalam Balai Kirti Menyapa, Museum Kepresidenan RI Balai Kirti memamerkan berbagai koleksi karya monumental masing-masing presiden, mulai dari Miniatur Stadion GBK, Miniatur Keong Mas TMII, Miniatur Pesawat N250, Miniatur klenteng, Miniatur Gedung KPK, serta Miniatur Helm PBB. Para pengunjung dapat menikmati suasana taman, sambil mempelajari sejarah kepemimpinan Indonesia.
Sedangkan Walking Tour Kebangsaan dimulai dari Museum Kepresidenan RI Balai Kirti dan melintasi sejumlah bangunan bersejarah seperti Balai Kota Bogor, Gedung Bakorwil Bogor, Sekolah Regina Pacis, hingga berakhir di Taman Ekspresi Sempur. Linda Siagian, Penanggung Jawab Unit Museum Kepresidenan RI Balai Kirti mengungkapkan bahwa nilai penting dari museum terletak pada koleksinya yang dapat memberikan wawasan tentang sejarah bangsa. “Melalui kegiatan ini, kami ingin masyarakat lebih mengenal koleksi museum, khususnya sejarah kepemimpinan presiden Indonesia. Ini juga merupakan langkah kami untuk mensosialisasikan museum, yang dapat dikunjungi secara gratis oleh masyarakat umum.”
Agenda Balai Kirti Menyapa di Taman Ekspresi Sempur bertujuan untuk meningkatkan minat masyarakat berkunjung ke museum, sekaligus ingin memperkenalkan koleksi museum yang menarik, unik, dan memiliki nilai sejarah yang tinggi kepada masyarakat khususnya generasi muda Indonesia dengan membawa koleksi para Presiden ke ruang publik, seperti Taman Ekspresi Sempur.
Untuk informasi lebih lanjut tentang Kegiatan Museum Keliling, Walking Tour Kebangsaan dan program publik lainnya dari Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, dapat berkunjung ke akun Instagram museum di @balaikirti.
Berita
Museum Kepresidenan RI Balai Kirti Selenggarakan Walking Tour Kebangsaan: Telusuri Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Indonesia di Kota Bogor
Dalam rangka memperingati Bulan Kemerdekaan, Museum Kepresidenan RI Balai Kirti berkolaborasi dengan Bogor Historical Walk (BHW) menyelenggarakan kegiatan “Walking Tour Kebangsaan” pada tanggal 25 Agustus 2024. Kegiatan dilakukan dengan berjalan kaki menelusuri tempat-tempat bersejarah yang ada di Kota Bogor. Walking Tour Kebangsaan spesial kemerdekaan ini mengajak para pecinta dan penggiat sejarah untuk merayakan Bulan Kemerdekaan dengan mengulas tentang sejarah perjuangan masyarakat di Kota Bogor dalam mempertahankan kemerdekaan.
Peringatan Hari Kemerdekaan merupakan momen penting bagi bangsa Indonesia. Setiap Bulan Agustus, berbagai kegiatan menarik digelar oleh masyarakat, pemerintah, dan berbagai institusi termasuk museum untuk memperingati bulan bersejarah ini. Menyemarakkan Bulan Kemerdekaan, Museum Kepresidenan RI Balai Kirti mengajak generasi muda untuk merasakan pengalaman unik dan menyenangkan melalui Walking Tour Kebangsaan.
Ketua Tim Museum dan Galeri Indonesian Heritage Agency, Zamrud Setya Negara mengungkapkan, “Penyelenggaraan kegiatan Walking Tour Kebangsaan spesial kemerdekaan merupakan salah satu bentuk upaya mewujudkan komitmen IHA dalam mewujudkan konsep reimajinasi museum khususnya pillar reprogramming dengan menghadirkan program serta kegiatan museum yang inspiratif, edukatif, dan rekreatif. Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi sarana bagi masyarakat untuk merayakan kemerdekaan dengan cara yang berbeda, yaitu dengan menelusuri sejarah penting bangsa kita di museum.”
Bersama dengan Bogor Historical Walk (BHW) yang merupakan komunitas penggemar sejarah dan aktif menyelenggarakan kegiatan Walking Tour untuk mengungkap kisah & sejarah Kota Bogor. Pada kesempatan kali ini Museum Kepresidenan RI Balai Kirti bersama Bogor Historical Walk (BHW) mengajak generasi muda menjelajahi beberapa lokasi sejarah Kota Bogor dengan rute perjalanan awal mulai dari Stasiun Bogor, dilanjutkan dengan perjalanan ke Napak Tilas Jalan Kapten Muslihat, lalu ke Balai Kota Bogor dan Gedung Bakorwil Bogor, dan berakhir Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti.
Penanggung Jawab Unit Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti, Linda Siagian juga menyampaikan “Kegiatan Walking Tour Kebangsaan merupakan salah satu program unggulan kami yang sangat diminati oleh publik, ini menunjukkan bahwa generasi muda memiliki semangat untuk mempelajari sejarah dan juga menjadikan kegiatan ini sebagai bagian dari kegiatan rekreasi yang menyenangkan. Selain itu, kami berterima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat, khususnya komunitas penggemar sejarah BHW yang telah berkolaborasi bersama kami menyelenggarakan agenda Walking Tour Kebangsaan”.
Selama Walking Tour Kebangsaan, peserta tidak hanya diajak untuk memahami perjuangan masyarakat Bogor dalam mempertahankan kemerdekaan, tetapi juga untuk mengenal lebih dalam tentang tokoh-tokoh lokal seperti Kapten Muslihat dan Margonda, serta kisah pengibaran bendera merah putih pertama di Bogor. Kegiatan ini ditutup dengan penelusuran sejarah kepemimpinan presiden Indonesia pasca-kemerdekaan di Museum Kepresidenan RI Balai Kirti.
Jangan lewatkan kesempatan untuk menapaki jejak sejarah perjuangan bangsa dengan cara yang berbeda. Untuk informasi lebih lanjut tentang Walking Tour Kebangsaan dan program publik lainnya dari Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, kunjungi akun Instagram kami di @balaikirti.
***
Tentang Museum dan Cagar Budaya (Indonesian Heritage Agency)
Indonesian Heritage Agency (IHA) merupakan badan layanan umum di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia yang saat ini bertanggung jawab atas pengelolaan 18 museum dan galeri serta 34 situs cagar budaya nasional di Indonesia. Terbentuk pada tahun 2022 dan diresmikan menjadi badan layanan umum pada 1 September 2023, IHA mempunyai visi menjadi institusi yang bersifat kolaboratif dan mendorong daya cipta, perubahan sosial, serta pembangunan masyarakat yang berbudaya.
IHA mengedepankan peningkatan pelayanan yang berbasis perlindungan sebagai prioritas utama. Dengan merangkul kreativitas dan mengusung semangat kolaborasi yang inklusif. IHA secara kolektif berkontribusi untuk membuka wawasan apresiasi mendalam terhadap warisan budaya Indonesia yang beragam.
Mengenai Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti
Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti (Muspres RI) merupakan tempat gagasan dan hasil karya presiden-presiden Indonesia dipamerkan. “Balai” memiliki arti tempat, wadah, atau ruangan, sedangkan “Kirti” berasal dari bahasa Sansekerta berarti tindakan yang membawa kemasyhuran. Apabila digabungkan, nama Balai Kirti dapat dimaknai sebagai bangunan yang menampung berbagai benda bersejarah dan peninggalan perjalanan sejarah kepemimpinan para Presiden Republik Indonesia. Muspres RI menunjukkan pemahaman yang lebih mendalam tentang perjalanan bangsa menuju demokrasi dan warisan abadi dari para pemimpin visionernya. Gagasan dan hasil karya para Presiden merupakan cerminan peradaban suatu bangsa yang disosialisasikan lewat berbagai koleksi yang menyimpan banyak kenangan penting kemerdekaan bangsa.
Di bawah naungan Indonesian Heritage Agency (IHA) sebuah badan layanan umum pengelola museum dan cagar budaya, Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti berfungsi sebagai wahana rekreasi dan edukasi untuk memperoleh informasi dari sajian memorabilia serta visual dari para Presiden Indonesia, sehingga pengunjung bisa menghayati, mengapresiasi, dan meneladani jejak langkah serta prestasi yang telah dicapai oleh masing-masing Presiden Republik Indonesia selama masa baktinya.
Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
Tim komunikasi MCB/IHA
Michael Reza Say (+62 811-9725-854)
Tim komunikasi Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti
Ivan & Tomi (+62 812-1151-1722)
Berita
Sambut Bulan Suci Ramadan, Museum Kepresidenan RI Balai Kirti Bersama Bogor Historical Walk Menyelenggarakan Agenda Walking Tour “Jelajah Kisah Keberagaman di Kota Bogor”
Bogor, 18 Maret 2024 – Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, unit museum dari Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (MCB) atau Indonesian Heritage Agency (IHA) yang saat ini bertanggung jawab atas pengelolaan 18 museum dan 34 situs cagar budaya nasional di Indonesia menyelenggarakan agenda Walking Tour berkolaborasi dengan Bogor Historical Walk (BHW). Mengangkat tema “Kisah Keberagaman di Kota Bogor”, Museum Kepresidenan RI Balai Kirti mengajak para pecinta sejarah untuk menikmati momen ngabuburit bersama mengelilingi objek sejarah di Kota Bogor.
Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, yang terletak di kawasan Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, merupakan museum yang mengabadikan, mengapresiasi, dan memperingati jejak kepemimpinan para Presiden Republik Indonesia. Diresmikan pada 18 Oktober 2014 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, museum ini berfungsi sebagai sarana rekreasi dan edukasi bagi pengunjung untuk mengenal lebih dalam tentang sejarah dan prestasi para pemimpin negara. Melalui penyajian memorabilia yang atraktif, museum ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mengapresiasi serta meneladani peran dan prestasi yang telah dicapai oleh setiap Presiden Indonesia selama masa jabatannya.
Ketua Tim Museum dan Galeri MCB, Pustanto mengungkapkan, “Penyelenggaraan kegiatan Walking Tour ‘Kisah Keberagaman di Kota Bogor’ oleh Museum Kepresidenan RI Balai Kirti merupakan salah satu bentuk upaya mewujudkan komitmen IHA dalam menghadirkan museum yang inspiratif dan edukatif di Indonesia. Memanfaatkan momentum Ramadan, kami berharap kegiatan Walking Tour ini terus diselenggarakan sebagai bentuk inovasi program museum yang menarik dan dapat menarik minat generasi muda untuk mempelajari dan menghargai sejarah bangsa.”

Bekerja sama dengan Bogor Historical Walk (BHW) yang merupakan komunitas penggemar sejarah dan aktif menyelenggarakan kegiatan Walking Tour untuk mengungkap kisah & sejarah Bogor, Museum Kepresidenan RI Balai Kirti mengajak generasi muda untuk menjelajahi beberapa lokasi sejarah Kota Bogor dengan rute perjalanan dari titik kumpul di Lawang Suryakencana, dilanjutkan dengan perjalanan ke Vihara Dhanagun, lalu ke Kantor Pos Bogor, Gereja Zebaoth, dan berakhir di Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti. Agenda Walking Tour dilaksanakan pada Jumat, 15 Maret 2024.

Penanggung Jawab Unit Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti, Linda Siagian juga menyampaikan “Kami berterima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat, khususnya komunitas penggemar sejarah BHW yang telah berkolaborasi bersama kami menyelenggarakan agenda Walking Tour untuk mengisi waktu ngabuburit bersama para pecinta sejarah. Sejak pendaftaran dibuka, antusiasme masyarakat untuk mengikuti agenda Walking Tour sangat tinggi. Kedepannya agenda Walking Tour dan kolaborasi ini tentunya tidak berhenti di sini dan akan terus dilanjutkan demi menghadirkan program dan layanan yang inovatif untuk para anak muda yang tertarik untuk mengetahui dan mempelajari sejarah”.

Selain mengadakan kegiatan Walking Tour “Kisah Keberagaman di Kota Bogor”, Museum Kepresidenan RI Balai Kirti juga memiliki koleksi dan informasi penting terkait dengan karya dan prestasi enam presiden yang terangkum dalam enam klaster, di sini juga terdapat Perpustakaan Kepresidenan yang menyimpan buku koleksi presiden ataupun buku mengenai kepresidenan. Perpustakaan ini dibangun dengan memprioritaskan kenyamanan publik, sehingga dapat dimanfaatkan pengunjung untuk membaca dan juga melakukan penelitian.
Untuk informasi lebih lanjut tentang kegiatan Walking Tour dan program publik lainnya dari Museum Kepresidenan, dapat mengunjungi akun Instagram Museum Kepresidenan RI Balai Kirti melalui @balaikirti.
Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
Tim komunikasi MCB/IHA
Michael Reza Say (+62 811-9725-854)
Tim komunikasi Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti
Ivan & Tomi (+62 812-1151-1722)
Berita
Museum Koleksi Kepresidenan “Alunan Melodi Presiden” di Museum Islam Indonesia K.H. Hasyim Asy’ari Jombang
Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti merupakan unit dari Museum dan Cagar Budaya, yang menyimpan berbagai koleksi memorabilia tentang sejarah dan kemasyhuran Presiden Republik Indonesia. Adapun Museum dan Cagar Budaya sendiri merupakan suatu instansi yang terdiri dari beberapa museum dan cagar budaya di bawah pengelolaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Untuk mengoptimalkan manfaat dan fungsi museum sebagai sarana edukasi, maka Museum dan Cagar Budaya melalui unit Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti melaksanakan kegiatan Museum Keliling Koleksi Kepresidenan. Kegiatan Museum Keliling Koleksi Kepresidenan ini mengusung tema “Alunan Melodi Presiden”.
Tema ini menampilkan sisi humanis dari seorang Presiden Republik Indonesia. Alunan melodi, ritme, serta lirik yang tersaji dalam musik merupakan representasi sebuah zaman. Sebagai sebuah kesenian yang diminati oleh berbagai lapisan, musik juga memiliki tempat tersendiri bagi para pemimpin bangsa, mulai dari Sukarno, Soeharto, B.J. Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Sukarnoputri, hingga Susilo Bambang Yudhoyono.
Kegiatan Musem Keliling Koleksi Kepresidenan ini juga sekaligus membawa misi dari Museum dan Cagar Budaya yaitu “Mengedepankan Transformasi Pengembangan Wawasan Melalui Praktek Edukasi Yang Inovatif Dan Pembangunan Komunitas”. Kegiatan ini merupakan kegiatan pertama yang dilakukan oleh Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti sejak di bawah pengelolaan Museum dan Cagar Budaya Kemdikbudristek.
Kegiatan Museum Keliling Koleksi Kepresidenan dilaksanakan pada 21 s.d 27 Agustus 2023 di Museum Islam Indonesia KH. Hasyim Asy’ari, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kegiatan ini terdiri dari rangkaian kegiatan antara lain Pameran Temporer, Panggung Budaya, Tur Sejarah, Lokakarya, dan Arena Permainan Tradisional. Pameran temporer “Alunan Melodi Presiden” menampilkan tentang infografis musik kesukaan para Presiden Republik Indonesia, musik-musik populer di setiap masa jabatan Presiden, media pemutar musik atau lagu-lagu yang merepresentasikan masing-masing zaman, dan juga arsip terkait dengan perkembangan permusikan di tanah air.
Selain pameran temporer, ada pula Panggung Budaya menampilkan kegiatan seni pertunjukan, jamming session, dan penampilan musik. Adapula Tur Sejarah yang akan membawa peserta ke tempat-tempat bersejarah di Kabupaten Jombang. Dan juga terdapat Lokakarya dengan tema “Dinamika Musik Tradisional Jombang”, “Dinamika Musik Populer”, dan “Musik sebagai Objek Pemajuan Kebudayaan” .
Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi Museum dan Cagar Budaya unit Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti bersama Arsip Nasional Republik Indonesia, Museum Musik Indonesia, dan Irama Nusantara. Adanya kolaborasi dengan berbagai pihak tersebut diharapkan dapat meningkatkan kerjasama dalam bidang kemitraan dan promosi museum. Melalui kegiatan Museum Keliling Koleksi Kepresidenan ini juga diharapkan dapat memberikan informasi yang menambah wawasan serta menambah kecintaan masyarakat terhadap kebudayaan Indonesia.
Berita
Merayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat Program Museum Goes To School
(Bogor 3/5), Museum Kepresidenan RI Balai Kirti kembali menyapa pelajar Kota Bogor melalui program Museum Goes To School (MGTS). Kegiatan MGTS kali ini berlokasi di Sekolah Kesatuan Bogor. Acara MGTS terbagi dalam dua sesi. Sesi pertama berlangsung dari pukul 08.30 WIB sampai 10.30 WIBdengan peserta siswa-siswi SMP Kesatuan Bogor. Sedangkan untuk sesi kedua berlangsung dari pukul 10.30 sampai 12.30 dengan peserta siswa-siswi SMA Kesatuan Bogor.
Kegiatan Museum Goes To School (MGTS) diawali dengan sambutan dari pihak Sekolah Kesatuan Bogor, Bapak Riko bidang kesiswaan. Dalam sambutannya, Ia menyampaikan ucapan terima kasih atas kedatangan Museum Kepresidenan RI Balai Kirti. Selain itu, Ia berharap kedepannya bisa terjalin kerjasama program antara Museum Kepresidenan RI Balai Kirti dengan Sekolah Kesatuan Bogor. Inti acara dalam MGTS adalah diskusi interaktif yang dipantik Tampil Chandra N.G. (Pamong Budaya Ahli Muda), Erti Panestiati (Edukator), Yuni Astuti (Edukator), dan Kurniawan Ivan Prasetyo (Edukator).
Kegiatan Museum Goes To School (MGTS) ini bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional. Pada Hari Pendidikan Nasional 2023, Kemdikbudristek mengusung tema “Bergerak Bersama Semarakan Merdeka Belajar”. Kebijakan Merdeka Belajar sendiri merupakan langkah untuk mentransformasi pendidikan demi terwujudnya sumber daya manusia (SDM) unggul Indonesia yang memiliki profil pelajar Pancasila. Kegiatan MGTS yang diinisiasi oleh Museum Kepresidenan RI Balai Kirti juga merupakan program kolaboratif yang mendukung terwujudnya Profil Pelajar Pancasila. Hal tersebut dilakukan dengan penanaman nilai-nilai sejarah perjuangan para presiden Republik Indonesia. Harapannya melalui program MGTS para siswa-siswi Sekolah Kesatuan Bogor dapat mengambil pelajaran tentang keteladanan sosok presiden Republik Indonesia yang dapat berguna dimasa yang akan datang.
Penulis: Kurniawan Ivan Prasetyo
Berita
Balai Kirti Datang Menyapa IBI Kesatuan
Bogor (27/4), Museum Kepresidenan RI Balai Kirti menyelenggarakan program Museum Goes To Campus (MGTC) di IBI Kesatuan Bogor. Program Museum Goes To Campus ini merupakan program pertama yang diselenggarakan pada tahun ini oleh Museum Kepresidenan RI Balai Kirti dengan tujuan untuk mengenalkan Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, terutama terkiat jabatan dan jenjang karir di museum.
Acara Museum Goes To Campus diawali dengan sambutan dari Linda Siagian, M.A, selaku Kepala Unit Museum Kepresidenan RI Balai Kirti. Dalam sambutannya, Ia menyampaikan pentingnya kerja sama serta kemitraan antara museum dengan universitas. Hal tersebut tidak terlepas dari perkembangan zaman, di mana museum dituntut untuk adaptif serta kolaboratif dengan berbagai elemen. Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Bambang Hengky R., S.PI., MM selaku Kaprodi Parawisata IBI Kesatuan Bogor. Dalam sambutan tersebut, Ia menyampaikan ucapan terimakasih atas kedatangan Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, serta berharap agar kerja sama Kampus Merdeka Prodi Pariwisata IBI Kesatuan dengan Museum Kepresidenan RI Balai Kirti dapat terus berlanjut.
Inti acara dalam MGTC adalah diskusi interaktif yang dipantik oleh Kurniawan Ivan Prasetyo (Edukator) dan Enik Suryani Saptorini (Pamong Budaya Ahli Muda). Dalam sesi diskusi interaktif, pemantik diskusi memamparkan jabatan-jabatan yang ada di Museum Kepresidenan RI Balai Kirti serta potensi museum sebagai destinasi wisata (dalam hal ini wisata sejarah). Acara diskusi juga berlangsung aktif di mana banyak peserta yang bertanya. Agenda ini sangat penting bagi para mahasiwa/i, karena mereka tak sekadar belajar di dalam kelas, namun juga mendapat pengetahuan dari penyampaian secara langsung terkait pengelolaan museum dan potensi museum sebagai destinasi wisata ke depan. Selain itu kehadiran museum di institusi pendidikan seperti kampus dapat menanamkan nilai-nilai sejarah dan perjuangan bangsa untuk menuju masa depan yang cemerlang dengan nilai-nilai kejuangan.
Penulis: Kurniawan Ivan Prasetyo
Berita
Museum Kepresidenan RI Balai Kirti Hadir Kembali Menyapa Masyarakat melalui Museum Goes To School
Bogor (13/3). Museum Kepresidenan RI Balai Kirti kembali menyapa masyarakat dalam kegiatan Museum Goes to School. Program ini merupakan salah satu media promosi dan sosialisasi Museum Kepresidenan RI Balai Kirti agar masyarakat dapat mengenal nilai-nilai perjuangan serta kemasyhuran Presiden Republik Indonesia. Pada kesempatan kali ini Museum Goes to School dilaksanakan di sekitar Kota Bogor, Jawa Barat.
Kegiatan ini diisi dengan pemaparan oleh tim edukator Museum Kepresidenan RI Balai Kirti mengenai isi dari museum. Tim edukator menyampaikan berbagai nilai perjuangan serta sejarah kemasyhuran dan pencapaian Presiden Republik Indonesia. Selain itu, tim edukator juga membawa beberapa koleksi dan replika dari Museum Kepresidenan RI Balai Kirti seperti replika Gelora Bung Karno dari Presiden Soekarno, infografis Keluarga Berencana program Presiden Soeharto, replika pesawat N250 buatan Presiden B.J. Habibie, replika barongsai yang menjadi simbol pluralisme Presiden Abdurrahman Wahid, infografis pemilu presiden langsung dari Presiden Megawati Soekarnoputri dan replika Helm Perdamaian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Selain itu, tim edukator melaksanakan kuis dengan berbagai hadiah yang menarik untuk para peserta kegiatan Museum Goes to School.
Kegiatan ini menargetkan para pelajar dari tingkat SD dan SMA di Kota Bogor. Tahun ini Museum Goes to School dimulai dari SDN Kencana 2, Kota Bogor pada tanggal 28 Februari 2023. Kemudian kegiatan dilanjutkan ke SMKN 1 Bogor pada tanggal 2 Maret 2023 dan SMA YPHB Bogor pada 8 Maret 2023. Para peserta Museum Goes to School sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini.
Harapannya seluruh insan masyarakat khususnya pelajar dapat ikut meneladani nilai-nilai perjuangan Presiden Republik Indonesia serta menambah wawasan dengan berkunjung ke Museum Kepresidenan RI Balai Kirti.
Kini Museum Kepresidenan RI Balai Kirti telah membuka kunjungan langsung dengan syarat dan ketentuan yang dapat dibaca disini. Selain itu Museum Kepresidenan RI Balai Kirti juga melayani pemanduan daring yang dapat diakses disini.
Museum Kepresidenan RI Balai Kirti juga membuka kesempatan kerja sama program Museum Goes To School. Bagi Sahabat Balai Kirti yang berminat dapat mengirim pengajuan melalui email balaikirtimuseumkepresidenanri@gmail.com.
Ayo berkunjung ke Museum Kepresidenan RI Balai Kirti!
Penulis: Muhammad Yardo R.
Berita
Pameran Digdaya Wastra: Kekayaan Wastra Nusantara di Museum Kepresidenan RI Balai Kirti
Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti sudah berdiri selama 8 tahun lamanya. Sejak disahkan pada tanggal 18 Oktober 2014, Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti sudah memberikan banyak sekali inspirasi dan juga nilai yang bisa dijadikan pelajaran dari wawasan kebangsaan dan kepresidenan. Sewindu Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti mengadakan pameran bertajuk Digdaya Wastra dan seminar Kekayaan Wastra Nusantara.
Digdaya Wastra merupakan pameran kain dengan mengkhususkan beberapa kriteria. Pameran ini diselenggarakan pada tanggal 31 Oktober sampai dengan 2 November 2022 di Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti. Pameran Digdaya Wastra ini diadakan bertujuan untuk mengenalkan koleksi yang menjadi unggulan museum yang berpartisipasi dan juga menjalankan visi dan misi museum sebagai sarana edutainment bagi masyarakat umum. Pameran Digdaya Wastra ini diikuti beberapa museum, yayasan serta penggiat wastra yaitu Museum Sonobudoyo Yogyakarta, Museum Tekstil Jakarta, Museum Batik Pekalongan, Museum Ranggawarsita Jawa Tengah, Museum Mpu Tantular Jawa Timur, Museum Sri Baduga Jawa Barat, Yayasan Afif Syukur Yogyakarta, Handayani Geulis Batik Bogor, Kampung Batik Cibuluh, dan Batik Pesisir Pekalongan. Pameran Digdaya Wastra ini dikuratori oleh Bapak Didi Budiarjo. Bapak Didi Budiarjo menilai dan juga mengedepankan 3 kriteria dalam pemilihan wastra yang ditampilkan, (1) wastra harus terkait dengan ketokohan, (2) memiliki nilai historis, dan (3) wastra tersebut merupakan koleksi unggulan dari para peserta yang ikut dalam pameran ini.
Pada tanggal 31 Oktober 2022, selain pameran, Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti juga mengadakan seminar dengan tajuk Kekayaan Wastra Nusantara. Seminar ini diisi dengan 3 narasumber yaitu Didi Budiardjo selaku kurator pameran, Ria Intani dari BRIN dan Benni Gratha sebagai konservator kain. Seminar ini juga menghadirkan keynote speaker Yane Ardian sebagai Ketua Deskranasda Kota Bogor. Seminar ini diharapkan bisa memberikan informasi penting terkait dengan wawasan dan juga menambah pengetahuan mengenai wastra nusantara.
Pameran dan seminar dimulai dengan sambutan dari Kepala Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, Dra. Dewi Murwaningrum, M.Hum. Sambutan kedua dari Deputi Administrasi dan Pengelolaan Istana Sekretariat Negara Rika Kiswardani, S.IP., M.Pol.Adm. Sambutan ketiga dari Wakil Presiden RI ke-6 Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, dan sambutan pembukaan pameran secara simbolik oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, diwakili oleh Drs. Pustanto, M.M.
Museum Kepresidenan RI Balai Kirti menyelenggarakan berbagai acara menarik lainnya. Pada tanggal 1 November 2022 diselenggarakan Peluncuran film karya Museum Kepresidenan RI Balai Kirti. Pada acara ini akan ada lima film sekaligus yang akan diluncurkan oleh Museum Kepresidenan RI Balai Kirti. Film-film ini memiliki judul sebagai berikut:
Sewindu Balai Kirti
Petualangan di Balai Kirti
Semerbak Kopi Presiden
Mustikarasa Bung Karno
Memelihara Koleksi Untuk Generasi
Setelah diluncurkan film ini juga dapat ditonton melalui Kanal Budaya Indonesiana TV serta melalui channel youtube Museum Kepresidenan RI Balai Kirti. Di hari yang sama juga akan diselenggarakan talkshow menarik bertajuk Bincang-Bincang Sewindu Balai Kirti. Talkshow ini akan menghadirkan Bondan Kanumoyoso sebagai Sejarawan dari UI. Kemudian ada Adek Azhar yang merupakan sutradara film Sewindu Balai Kirti, serta Adjie Negara yang menjadi arsitek perancang gedung Museum Kepresidenan RI Balai Kirti. Bincang-bincang ini akan mengupas tuntas kilas balik sejarah awal berdirinya Museum Kepresidenan RI Balai Kirti.
Tidak hanya itu, pada tanggal 2 November 2022 Museum Kepresidenan RI Balai Kirti akan melaksanakan Workshop Membatik dengan melibatkan produsen batik asli Bogor yaitu Handayani Geulis Batik Bogor. Selain itu, akan ada Demo dan Workshop Pengetahuan Wastra dan cara menggunakan kain bersama Batik Pesisir Pekalongan H.Failasuf. Kedua acara menarik ini akan diselenggarakan secara daring dan luring serta melibatkan UMKM lokal Indonesia.