Kegiatan
Museum Keliling Koleksi Kepresidenan “Alunan Melodi Presiden”
Halo #SahabatBalaiKirti!🙌🏻
Menyambut Hari Ulang Tahun Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti ke-9, dengan penuh suka cita akan diselenggarakan Museum Keliling Koleksi Kepresidenan yang mengusung tema “Alunan Melodi Presiden”🎼
Museum Keliling Koleksi Kepresidenan “Alunan Melodi Presiden” di tahun ini memiliki rangkaian kegiatan yang menarik dan sayang sekali untuk dilewatkan oleh #SahabatBalaiKirti. Rangkaian kegiatan tersebut, yaitu:
1. Pameran Temporer
2. Panggung Budaya
3. Lokakarya
4. Tur Sejarah
5. Nonton Bareng di Museum
6. Pojok Ekspresi
Museum Keliling Koleksi Kepresidenan “Alunan Melodi Presiden” siap hadir menyapa #SahabatBalaiKirti pada:
🗓️ : 18 s.d 24 Oktober 2023
🏛️ : Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti, Kota Bogor, Jawa Barat dan Panggung Terbuka GOR Padjajaran, Kota Bogor
Hadirnya Museum Keliling Koleksi Kepresidenan “Alunan Melodi Presiden” tidak terlepas dari dukungan dan kerja sama dari para partisipan yaitu:
✨ Pemerintah Kota Bogor
✨ Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan – Arsip Nasional Republik Indonesia
✨ Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden
✨ Istana Kepresidenan Bogor
✨ Yayasan Bung Karno
✨ Museum Purna Bhakti Pertiwi
✨ Wisma Habibie & Ainun
✨ Pojok Gusdur
✨ Irama Nusantara
Bagi #SahabatBalaiKirti yang penasaran, jangan lewatkan Museum Keliling Koleksi Kepresidenan “Alunan Melodi Presiden” hanya di Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti.
Kami tunggu kehadiran #SahabatBalaiKirt
Museum Keliling Koleksi Kepresidenan “Alunan Melodi Presiden”
Dalam rangka merayakan bulan kemerdekaan, Museum Kepresidenan RI Balai Kirti menyelenggarakan Museum Keliling Koleksi Kepresidenan yang mengusung tema “Alunan Melodi Presiden”.
Museum Keliling Koleksi Kepresidenan akan terbagi menjadi beberapa rangkaian kegiatan, diantaranya:
1. Pameran Temporer
2. Panggung Budaya
3. Lokakarya
4. Tur Sejarah
5. Pojok Ekspresi
Kegiatan Museum Keliling Koleksi Kepresidenan dilaksanakan pada
🗓️ 21 Agustus – 27 Agustus 2023, 08.00 – 16.00
📍 Museum Islam Indonesia K.H. Hasyim Asy’ari, Jombang, Jawa Timur
Kegiatan ini dilaksanakan atas kerjasama beberapa partisipan, yaitu
1. Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan, Arsip Nasional Republik Indonesia
2. Museum Musik Indonesia
3. Yayasan Irama Nusantara
Bagi #SahabatBalaiKirti khususnya warga Jombang dan sekitarnya ayo ikuti keseruan setiap kegiatannya, jangan sampai ketinggalan ya!
Katalog pameran dapat diunduh melalui tautan berikut ini https://rb.gy/ecve9
#MuseumKeliling
#MuseumKepresidenanRIBalaiKirti
Pameran “Digdaya Wastra”
Datang dan Saksikan Pameran
“Digdaya Wastra”
Tanggal 31 Oktober – 2 November 2022
Pukul 09.30 – 14.00 WIB
Tempat: Museum Kepresidenan RI Balai Kirti Bogor
Komplek Istana Kepresidenan Bogor, Jl. Ir. H. Juanda No.1 Kota Bogor
Narahubung:
0812 1151 1722
0812 1151 1822
Pameran Aroma Kopi @ Balai Kirti
Datang dan Saksikan Pameran
“Aroma Kopi @ Balai Kirti”
Meracik Keberagaman Citarasa dan Aroma Kopi Indonesia
Tanggal 30 – 31 Agustus 2022
Pukul 10.00 – 15.00 WIB
Tempat: Museum Kepresidenan RI Balai Kirti Bogor
Komplek Istana Kepresidenan Bogor, Jl. Ir. H. Juanda No.1 Kota Bogor
Narahubung:
0812 1151 1722
0812 1151 1822
PAMERAN DIRGANTARA PEMERSATU NUSA DAN BANGSA
Sahabat Balai Kirti..
Museum Kepresidenan RI Balai Kirti menyelenggarakan Pameran B.J. Habibie dengan Tema Dirgantara Pemersatu Nusa dan Bangsa. Pameran ini dilakukan secara Luring dan Daring pada:
Tanggal 26 Oktober – 26 November 2021
Tempat di Galeri Kebangsaan Museum Kepresidenan RI Balai Kirti dan instagram @balaikirti
Untuk melihat link pameran, sahabat juga dapat melihat pada tautan link di bawah. Yuk saksikan, jangan sampai tertinggal yah…
Salam sahabat museum,
Museum dihatiku..
LOMBA CIPTA JINGLE MUSEUM KEPRESIDENAN RI BALAI KIRTI 2021
Museum merupakan jendela peradaban suatu masyarakat, pada tataran yang lebih luas museum dapat pula digunakan untuk mengenali kebudayaan suatu bangsa. Namun demikian masih ada anggapan yang keliru dari masyarakat terhadap museum. Masyarakat sering beranggapan museum hanya tempat menyimpan benda-benda kuno, museum hanya bicara masa lalu dan museum tidak mempunyai dinamika. Harus diakui, masyarakat masih belum merasakan manfaat dari kehadiran museum.
Beberapa tahun terakhir, Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti berusaha mengubah penilaian dan anggapan masyarakat tentang museum. Tidak lagi hanya berfokus pada pengelolaan koleksi namun Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti mulai menghadirkan berbagai program publik yang melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat, salah satunya dalam bentuk lomba atau kompetisi.
Penyelenggaraan lomba jingle merupakan bagian dari publikasi dan promosi museum agar lebih dikenal oleh masyarakat. Jingle akan menjadi gambaran dari Museum Kepresidenan RI Balai Kirti dalam bentuk musik. Dengan lirik dan irama yang menarik, jika disosialisasikan secara terus menerus diharapkan jingle ini akan akrab di telinga dan pikiran masyarakat.
Maksud kegiatan Lomba Cipta Jingle Museum Kepresidenan RI Balai Kirti adalah untuk memperkenalkan Museum Kepresidenan RI Balai Kirti melalui musik serta suatu upaya edukasi kepada masyarakat luas sebagai bentuk tanggung jawab museum melalui promosi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tujuan dari kegiatan ini adalah:
- Menguatkan identitas Museum Kepresidenan Republik Indonesia Bali Kirti;
- Menumbuhkan semangat kebersamaan dan sinergitas antara Museum Kepresidenan RI Balai Kirti dan masyarakat khususnya di bidang seni ;
- Menumbuhkan minat masyarakat dalam bermusik yang kreatif melalui jingle;
- Memberi ruang berkreasi bagi masyarakat di bidang seni;
- Sebagai sarana promosi, publikasi, dan sosialisasi Museum Kepresidenan RI Balai Kirti kepada masyarakat.
PAMERAN: “Incognito Pak Harto” (Perjalanan Diam-Diam Seorang Presiden Menemui Rakyatnya)
Bogor (01/07) Setiap pemimpin negara memiliki cara berbeda guna memahami kondisi rakyat yang dipimpinnya. Demikian dengan Soeharto, Presiden RI kedua ini kerap melakukan perjalanan “Incognito” untuk membaca keadaan masyarakat dari dekat.
Incognito adalah perjalanan secara diam-diam yang dilakukan oleh Presiden atau pemimpin negara untuk mengetahui keadaan rakyat. Perjalanan ini biasanya dilakukan tanpa aturan protokoler yang ketat. Bagi seorang pemimpin, kesempatan langsung berjumpa dengan rakyat adalah sebagai pengingat akan amanah yang dititipkan dari rakyat untuk sang pemimpin. Momen-momen peristiwa yang tergambar dalam pameran ini menunjukkan bagaimana kedekatan Presiden Soeharto semasa menjabat dengan rakyatnya. Pengalaman, peristiwa unik dan mengharukan melingkupi saat perjumpaan pemimpin dengan rakyatnya.
Museum Kepresidenan RI Balai Kirti mempersembahkan “Pameran Virtual Incognito Pak Harto” yang akan diselenggarakan pada 22 Juni – 22 Juli 2021 melalui media sosial Museum Kepresidenan RI Balai Kirti. Pameran ini dilaksanakan berkat kerjasama dengan Museum Purna Bhakti Pertiwi dan Komunitas Jelajah Budaya. Pameran dapat disaksikan melalui media sosial Museum Kepresidenan RI Balai Kirti (Instagram, Facebook, Youtube, Twitter, dan laman Website Museum).
(Museum Kepresidenan RI – Balai Kirti)
Pameran Daring Bung Karno dan Buku-Bukunya
Pameran ini menyediakan 20 buku yang bisa dilihat secara digital. Buku-buku tersebut sebagian besar berbahasa Belanda, Inggris, Perancis, dan Jerman. Buku-buku yang dipamerkan memiliki sejarah masing-masing. Buku tersebut adalah koleksi pribadi Bung Karno yang diberikan oleh tokoh-tokoh yang juga merupakan sahabat beliau.
DIALOG MUSEOLOGI: GUS DUR “HUMANISME DAN PLURALISME”
Bogor (21/12) Pelaksanaan kegiatan Dialog Museologi Gus Dur: Humanisme dan Pluralisme dilakukan pada tanggal 12 Desember 2020, dengan MC sekaligus Moderator Hamdan Alkahfie. Kegiatan seminar dihadiri oleh Drs. Fitra Arda. M.Hum (Sekretaris Jenderal Kebudayaan), Ibu Dr. (H.C), Dra. Hj. Sinta Nuriyah Wahid (Istri Presiden Ke-4 KH. Abdurrahman Wahid, Prof. Azyumardi Azra, MA, Dr. Ahmad Suaedy, M.Hum, dan Olga Lidya. Pada sesi ini membahas konsep humanisme Gus Dur yang dinampakan dalam etika kepedulian yang besar terhadap unsur-unsur utama dari kemanusiaan, seperti keadilan, HAM, kesetaraan gender, pluralisme, demokrasi, serta nilai-nilai kemanusiaan yang terangkum dalam pola yang mencakup lima hak dasar manusia, yaitu perlindungan atas keyakinan atau agama, perlindungan terhadap jiwa, perlindungan terhadap kehidupan dan pemikiran, jaminan atas kehormatan atau keturunan serta jaminan atas kepemilikan. Universalisme pandangan hidup Islam terletak pada pandangan keadilan sosialnya.
Dari berbagai pendekatan yang ada, konsep humanisme Gus Dur merupakan humanisme religius. Meskipun konsep humanisme ini tetap menyerukan ketertundukan kepada Tuhan, namun tetap memberikan penghargaan terhadap martabat manusia, bukan hanya dari aspek rasionalitas, tetapi juga menggunakan pertimbangan-pertimbangan agama. Relevansi pemikiran humanisme Gus Dur dalam konteks keindonesiaan adalah upayanya untuk memperjuangkan secara konsisten nilai-nilai kemanusiaan yang universal, demokrasi, hak-hak kaum minoritas, keadilan, kesetaraan gender, toleransi antar umat beragama, dan perdamaian umat manusia. Keberpihakan terhadap kelompok minoritas begitu melekat dengan sosok Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Sejak wafat pada 30 Desember 2009 lalu, Gus Dur masih terus diingat sebagai pembela warga yang terdiskriminasi.
Pameran Karya Monumental Presiden
Pameran Virtual Karya Monumental Presiden Republik Indonesia, 1945 -2014.
Bogor (20/11) Kita semua tau, setiap presiden pasti ingin berbuat yang terbaik bagi bangsanya. Karya terbaik para presiden harus terus kita kenang dan kita hargai.
Bekerjasama dengan Komunitas Jelajah Budaya, Museum Kepresidenan RI Balai Kirti mengadakan Pameran Virtual Karya Monumental Presiden Republik Indonesia, 1945 -2014.
Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 21 November 2020- 18 Desember 2020. Melalui media sosial Museum Kepresidenan RI Balai Kirti.
Melalui pameran ini diharapkan pengunjung dapat menikmati hasil karya Monumental Presiden Republik Indonesia dengan mencinta semangat Cinta NKRI.
Pameran Sukarno dan Buku-bukunya
Pameran ini menyediakan 20 buku yang bisa dilihat secara digital. Buku-buku tersebut sebagian besar berbahasa Belanda, Inggris, Perancis, dan Jerman. Buku-buku yang dipamerkan memiliki sejarah masing-masing. Buku tersebut adalah koleksi pribadi Bung Karno yang diberikan oleh tokoh-tokoh yang juga merupakan sahabat beliau.