Walking Tour Kebangsaan: Perjuangan dan Teladan Sang Bapak Pembangunan
Informasi
Pada 28 Juni 2025, Museum Kepresidenan RI Balai Kirti bekerjasama dengan Bogor Historical Walk menyelenggarakan walking tour bertema Perjuangan dan Teladan Sang Bapak Pembangunan. Perjalanan Walking Tour kali ini diawali di Markas Besar Kostrad di Gambir, dan diakhiri di rumah kediaman Presiden Soeharto di Cendana. Program Walking Tour ini merupakan seri pertama yang dilakukan di luar Kota Bogor, yang menceritakan rekam jejak presiden dari mulai karir profesi hingga sisi humanisnya di dalam keluarga.

Peserta walking tour berasal dari pelbagai daerah, seperti Yogyakarta, Bandung, Bogor, Depok, Jakarta, hingga Tangerang. Di awal rute, peserta diajak berkeliling ke dalam Museum Dharma Bhakti Kostrad, di sini peserta diajak melihat ruangan Presiden Soeharto sewaktu menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Diruang kedua, peserta diajak melihat diorama peran Kostrad menjaga NKRI, mulai dari operasi pembebasan Irian Barat, Penyelamatan korban G 30/S, hingga menjadi relawan dalam tragedi bencana di Aceh. Di dalam Museum juga terdapat ruang data yang berisi dokumentasi prestasi prajurit, dan ruang serambi pahlawan yang mengukir nama prajurit yang gugur. Pada kesempatan kali ini peserta juga diajak untuk berkeliling ke Gedung Kostrad, hingga ke lantai 2 ruang Panglima Kostrad.

Setelah mengunjungi Kostrad peserta menuju kediaman Presiden Soeharto di Cendana. Di kediaman Presiden Soeharto di Cendana, peserta disambut oleh pihak keluarga, yakni Mayjen TNI (Purn) Tantri Bali Lamo, Mayjen TNI (Purn) Maliki Mift (Mantan Ajudan Presiden Soeharto), Danti Indriastuti Purnamasari (Cucu Presiden Soeharto), dan Gendis Hatmanti (Cucu Presiden Soeharto). Pada kesempatan kali ini, Mayjen (Purn) Maliki bercerita tentang kisah rumah yang ditempati oleh Presiden Soeharto. Dari kisah yang diceritakan ada beberapa pesan, “Pertama Pak Harto tidak perna menunda-nunda pekerjaan, dan kedua beliau disiplin dalam mengatur waktu” tuturnya. Cerita lain juga disampaikan oleh Danti Indriastuti Purnamasari (Cucu Presiden Soeharto), “di rumah Cendana terdapat sebuah tradisi wajib, bagi anak dan cucu untuk kumpul dan makan malam bersama setiap akhir pekan, semua cucu bahkan diharuskan untuk menginap di rumah Cendana” ucapnya. Bahkan menurut Gendis Hatmanti (Cucu Presiden Soeharto), “makan malam bersama ini yang masakannya dibuat oleh Ibu Tien sendiri”.

Dengan kebiasaan kumpul keluarga menjadi salah satu cara Presiden Soeharto menjaga silaturahmi keluarga ditengah kesibukannya sebagai Presiden. Setelah peserta mendapat penjelasan tentang kehidupan Presiden Soeharto, peserta diajak berkeliling melihat ruangan tempat Presiden Soeharto dan Ibu Tien menerima tamu negara, ruangan ini hingga sekarang posisi maupun bangunannya masih sama seperti dulu.

Jangan lewatkan kesempatan untuk menapaki jejak sejarah para pemimpin bangsa dengan cara berbeda. Untuk informasi lebih lanjut tentang Walking Tour Kebangsaan dan program publik lainnya dari Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, kunjungi akun resmi kami di instagram @balaikirti.