DIALOG MUSEOLOGI: GUS DUR “HUMANISME DAN PLURALISME”
Informasi Seminar
Bogor (21/12) Pelaksanaan kegiatan Dialog Museologi Gus Dur: Humanisme dan Pluralisme dilakukan pada tanggal 12 Desember 2020, dengan MC sekaligus Moderator Hamdan Alkahfie. Kegiatan seminar dihadiri oleh Drs. Fitra Arda. M.Hum (Sekretaris Jenderal Kebudayaan), Ibu Dr. (H.C), Dra. Hj. Sinta Nuriyah Wahid (Istri Presiden Ke-4 KH. Abdurrahman Wahid, Prof. Azyumardi Azra, MA, Dr. Ahmad Suaedy, M.Hum, dan Olga Lidya. Pada sesi ini membahas konsep humanisme Gus Dur yang dinampakan dalam etika kepedulian yang besar terhadap unsur-unsur utama dari kemanusiaan, seperti keadilan, HAM, kesetaraan gender, pluralisme, demokrasi, serta nilai-nilai kemanusiaan yang terangkum dalam pola yang mencakup lima hak dasar manusia, yaitu perlindungan atas keyakinan atau agama, perlindungan terhadap jiwa, perlindungan terhadap kehidupan dan pemikiran, jaminan atas kehormatan atau keturunan serta jaminan atas kepemilikan. Universalisme pandangan hidup Islam terletak pada pandangan keadilan sosialnya.
Dari berbagai pendekatan yang ada, konsep humanisme Gus Dur merupakan humanisme religius. Meskipun konsep humanisme ini tetap menyerukan ketertundukan kepada Tuhan, namun tetap memberikan penghargaan terhadap martabat manusia, bukan hanya dari aspek rasionalitas, tetapi juga menggunakan pertimbangan-pertimbangan agama. Relevansi pemikiran humanisme Gus Dur dalam konteks keindonesiaan adalah upayanya untuk memperjuangkan secara konsisten nilai-nilai kemanusiaan yang universal, demokrasi, hak-hak kaum minoritas, keadilan, kesetaraan gender, toleransi antar umat beragama, dan perdamaian umat manusia. Keberpihakan terhadap kelompok minoritas begitu melekat dengan sosok Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Sejak wafat pada 30 Desember 2009 lalu, Gus Dur masih terus diingat sebagai pembela warga yang terdiskriminasi.
Waktu Pelaksanaan Seminar
- Hari: senin
- Tanggal: 21 Desember 2021
- Pukul: 10:00 - 12:00 WIB