Koleksi Perpustakaan

Geschiedenis van het Moderne Imperialisme



Geschiedenis van het Moderne Imperialisme

Penjelasan


Penulis - Geschiedenis van het Moderne Imperialisme
Karya/Penulis:
JS Bartstra
Penerbit Buku:
Haarlem : De Erven F. Bohn
Tahun terbit:
1925

Cover Buku - Geschiedenis van het Moderne Imperialisme

Jan Steffen Bartstra merupakan sejarawan sosialis Belanda kelahiran Westerbork, 30 Juni 1887. Ketika usianya tiga tahun, ibunya meniggal dan kemudian ayahnya menikah lagi lalu pindah ke Hindia Belanda. Akibatnya, Bartstra terpaksa tinggal bersama kakek-neneknya, Douwe Bartstra dan Akke Klazes Faber, di Bolsward. Di bawah asuhan kakek-neneknya, Bartstra lulus dari Gymnasium Sneek dan pada 1906 masuk jurusan Sastra Belanda Universitas Leiden. Di Minerva, buletin kampus tempatnya menjadi editor, Bartstra berkenalan dan bersahabat dengan Pieter Catharinus Arie Geyl yang kelak menjadi sejarawan Belanda.

Setelah mendapat titel master, Bartstra mengajar di Gymnasium Schiedam dan Gymnasium Haarlem. Dia juga menjadi sekretaris di Volksuniversiteit Amsterdam, aktif menulis di sejumlah koran, dan aktif di Partai Buruh Sosial-Demokrat (SDAP). Aktivitas tersebut mandek ketika dia harus “tiarap” semasa Belanda diduduki Jerman-Nazi di Perang Dunia II. Namun, Bartstra tetap “berjuang” dengan menyembunyikan siswa-siswa Yahudi dan siswa-siswa sosialis di rumahnya agar tak ditangkap Gestapo.

Lima tahun pasca-perang, ia dianugerahi Master Prize oleh Maatschappij der Nederlandsche Letterkunde (MNL) atas karya-karyanya yang fokus pada sastra dan sejarah modern. Antara lain: Geschiedenis van het Modern Imperialisme, Tijdvak 1880-1906 (1925), De Pelgrimstocht der Menschheid (1937), dan Nederland Tussen de Natiën: Een Bijdrage tot onze Cultuurgeschiedenis (1946). Bartstra meninggal di kediamannya, Haarlem, pada 19 November 1962.


Informasi Per Halaman

Halaman - Halaman Judul
Halaman Judul
Tanda tangan asli Sukarno. Dari teman-teman Bandung, saat dalam kurungan.
Halaman - Halaman 6
Halaman 6
Propaganda SD
Halaman - Halaman 7
Halaman 7
Fase kedua, ketiga, keempat. Terjadinya fase keempat. Juga dengan keuntungan kolonial.

Komentar