Presiden Sukarno: Sang Pembimbing Musik Bangsa
Informasi
Kecintaan Presiden Sukarno pada musik Indonesia dimulai sejak kecil, ketika beliau sangat menggemari serangkaian gending gamelan Jawa yang dikenal dengan nama Palaran. Sebuah gending yang biasa digunakan untuk mengiringi pergelaran wayang. Kegemaran Presiden Sukarno mendengarkan musik berlanjut hingga ia menginjak usia dewasa. Musik keroncong menjadi teman setia beliau selama diasingkan di Bengkulu oleh Belanda dari tahun 1938 hingga 1942.
Pada saat menjabat sebagai Kepala Negara, Presiden Sukarno juga menaruh perhatian yang besar pada ranah musik di Indonesia. Dengan tujuan melindungi eksistensi budaya bangsa dari derasnya arus budaya Barat, Presiden Sukarno menawarkan musik lenso sebagai alternatif musik dansa bagi kaum muda kala itu. Tidak hanya itu, Presiden Sukarno juga giat menggali budaya musik lokal Indonesia dengan tujuannya mempopulerkannya kembali. Seperti yang dapat dilihat pada saat beliau menggali lagu-lagu keroncong hingga dirilis dalam format album piringan hitam oleh Lokananta. Langkah yang diambil oleh Presiden Sukarno tersebut membuat banyak musisi Indonesia berinisiatif mempopulerkan lagu-lagu tradisi dari berbagai wilayah di Indonesia.
Sosok Presiden Sukarno sebagai presiden juga menjadi sumber inspirasi banyak musisi di Indonesia. Beberapa lagu bahkan diciptakan dan dinyanyikan khusus sebagai bentuk sanjungan dan juga dukungan pada Presiden Sukarno. Selain itu, berbagai manuver dan strategi politik Presiden Sukarno juga menjadi inspirasi bagi para musisi Indonesia kala itu untuk menulis lirik dan lagu hingga mempublikasikannya dalam bentuk rekaman.
Lagu favorit Presiden Sukarno antara lain “Gordon Tobing – Sing Sing So” (lagu tradisional dari Sumatera Utara), Bing Slamet, Nien, Rita Zaharah & Titiek Puspa – Bersuka Ria (lagu berirama lenso ini merupakan lagu ciptaan Presiden Sukarno sendiri dengan lirik yang menceritakan keadaan serta sikap politik Indonesia di paruh awal tahun 1960-an), Lilis Suryani – Mari Berlenso (lagu berirama lenso yang sempat menjadi populer di paruh awal tahun 1960-an. Lagu ini diciptakan Oleh Mochtar Embut dan M. Mualim), Lilis Suryani – Untuk PJM Presiden Sukarno (satu lagu yang terinspirasi oleh sosok Presiden Sukarno. Lagu ini juga menjelaskan mengenai ideologi politik yang dijalankan oleh Indonesia waktu dipimpin oleh Presiden Sukarno), Oslan Husein – Tahu Tempe (Lagu ini menceritakan tentang kesederhanaan menu makanan yang digemari rakyat Indonesia, yaitu tahu dan tempe. Terinspirasi dengan politik ketahanan pangan yang dijalankan oleh Presiden Sukarno kala itu, lagu ini juga berisi nasehat untuk menjalani hidup sederhana dengan mengonsumsi menu makanan sederhana), Aisjah – Krontjong Melati (Salah satu lagu hasil dari galian musik keroncong yang dilakukan oleh Presiden Sukarno), dan Karawitan Kawiraras – Pangkur Palaran (Salah satu gending gamelan Jawa favorit Presiden Sukarno. Gending ini biasanya digunakan untuk mengiringi wayang kulit).
Penulis: Ignatius Aditya Adhiyatmaka
Sumber Foto: Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan – ANRI