Artikel

Libur Ramadan Satu Bulan Penuh Era Gus Dur



Libur Ramadan Satu Bulan Penuh Era Gus Dur

Informasi

Abdurahman Wahid atau Gus Dur dikenal sebagai tokoh muslim yang toleran, moderat, dan memiliki pemahaman agama yang luas. Pada tahun1999, Gus Dur resmi menduduki kursi jabatan presiden Republik Indonesia ke – 4 menggantikan Presiden B.J. Habibie. Salah satu momen yang dikenang dalam sejarah kepresidenan Gus Dur adalah libur Ramadan selama 1 bulan penuh. Gus Dur tidak hanya sekedar meliburkan sekolah begitu saja, melainkan Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur) mengimbau sekolah-sekolah untuk membuat kegiatan pesantren kilat pada tahun 1999. Keputusan untuk memberikan libur Ramadan selama 1 bulan penuh ini merupakan kebijakan yang sangat memperhatikan dan memberikan kesempatan bagi anak-anak sekolah agar lebih fokus dalam belajar agama Islam.

Sebelum masa pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur), kebijakan libur puasa telah diterapkan oleh pemerintah kolonial Belanda. Pemerintah kolonial Hindia Belanda meliburkan sekolah binaan mereka dari tingkat dasar (HIS) sampai tingkat menengah keatas (HBS dan AMS). Selanjutnya pada masa Pemerintaha Presiden Soekarno, pemerintah menjadwalkan ulang sekaligus menghentikan sementara kegiatan-kegiatan resmi dan non-resmi untuk memberikan kesempatan kepada umat Muslim untuk menjalankan ibadah puasa dengan khusyuk.

Pada masa kepemimpinan Presiden Soeharto, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengatur batasan hari libur puasa menjadi beberapa hari saja. Hal tersebut menuai kritik dari sejumlah pihak, salah satunya Majelis Ulama Indonesia. Namun, Daoed Joesoef (Menteri P dan K) pada saat itu beranggapan bahwa pelaksanaan hari libur secara penuh seperti yang dilakukan oleh pemerintah kolonial hanya merupakan kebijakan pembodohan. Daoed Joesoef pun selanjutnya mengeluarkan Surat Keputusan P dan K No. 0211/U/1978 Surat Keputusan tersebut secara garis besar menghimbau masyarakat untuk tetap mengisi kegiatan waktu libur.

Waktu libur sekolah sebagai bagian integral dari strategi dan kegiatan Pendidikan secara menyeluruh berfungsi; sebagai waktu jeda sesudah satu periode belajar disekolah guna memulihkan tenaga jasmani dan Rohani dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi periode belajar berikutnya  sebagai waktu jeda yang dapat digunakan oleh guru dan tenaga kependidikan lainnya untuk mengikuti program penataran.  Selain itu juga untuk menghormati hari besar tertentu bagi pembinaan jiwa social, budaya, agama, seni, pengetahuan dan laiu-lain. Serta dapat dimanfaatkan sebagai pembinaaan mental fisik dan pembinaan rekreasi. Dan konsentrasi Pendidikan dari sekolah ke Pendidikan pada keluarga dan masyarakat.

Pentapan kembali sekolah libur 1 bulan penuh di bulan Ramadan menjadi momentum bersejarah yang dikenang oleh banyak orang sebagai salah satu bentuk perhatian dan kepedulian Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur) terhadap umat muslim. Semoga semangat toleransi, keadilan, dan kepedulian yang beliau miliki terus menginspirasi kita semua untuk menjaga persatuan dan kebersamaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

 

Referensi:

https://historia.id/agama/articles/libur-puasa-anak-sekolah-zaman-belanda-DnwKa/page/1

https://historia.id/agama/articles/alasan-libur-puasa-anak-sekolah-ditiadakan-vgLo0/page/3

https://peradaban.id/gus-dur-dan-kebijakan-libur-selama-bulan-ramadan/

https://serayunews.com/kebijakan-libur-sekolah-ramadan-sejak-zaman-kolonial

Penulis: Ezano Fernando Triantaka


Komentar